Thursday, August 17, 2006

Forkom 17 Agustus dan Mempererat Silaturahmi

Saya pernah ngantuk berat mendengar kampanye Partai Politik yang mengusung tema “Menciptakan Kebersaman Dalam Membangun Jiwa Gotong Royong.” Sang juru kampanye, mengomel tentang kondisi masyarakat Indonesia yang tidak lagi berjiwa gotong royong. Katanya masyarakat sekarang Individualis, matrealis dan tidak peka terhadap lingkungan. Lalu pada tanggal 10 Agustus, dalam sebuah diskusi selepas pengajian rutin dua mingguan Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Mahasiswa (Forkom PKM), tercetus ide untukmembuat format acara yang bisa menjadi wadah silaturahmi antar Lembaga Kemahasiswaan (LK). Konsepnya sederhana, setiap LK yang hadir di pengajian membuat acara untuk merayakan ulang tahun Republik Indonesia yang ke 61. Besoknya, format acarapun terbentuk. Korp Sukarela Mahasiswa (KSR), menawarkan diri mengadakan acara futsal yang pemainnya memakai sarung. Koprasi Mahasiswa (KOPMA) menyisihkan kerupuk kantinnya untuk lomba makan kerupuk, Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA) siap dengan lomba tarik tambang, UKM Filateli menyiapkan karung untuk lomba balab, Resimen Mahasiswa (MENWA) menghibur peserta dengan lomba karoke, sedangkan UKPM TEKNOKRA dan Radio Kampus, RAKANILA membuat pusing peserta dengan lomba Catur. Rangkaian acara itu dimulai tanggal 15 dan puncaknya tanggal 17 Agustus. Di sepakati semua pesertanya harus berasal dari semua UKM dan LK. Sunguh saya tidak melihat bahwa kebersamaan dan gotong royong PKM ini adalah komoditas politik. Kita membahasnya dengan penuh canda, bahkan ada yang tertawa sambil memegang perut. Marshall MacLuhan mengatakan “the medium is the message.” Medium itu sendiri adalah pesannya. Ini bukan kali pertama, saya melihat kebersamaan dan gotong royong antar LK, ketika gempa tektonik yang mengoyang Yogya dan Jawa Tengah dengan 6,3 skala richter. Rekan-rekan UKM berinisiatif, untuk ngamen keliling kampus dan menjual buku, wal hasil, dana bantuan terkumpul satu juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah. Jumlah yang sangat sedikit dibandingkan dengan semangat kepedulian untuk membantu. Uang hasil pengalangan langsung di bawa UKM KSR, yang pada waktu itu, ikut dalam rombongan PMI cabang Lampung, untuk menyerahkan langsung kepada korban gempa. Memang tidak semua UKM di Unila yang jumlahnya 37 UKM ikut berpartisipasi, kendalanya dari dulu sama, keterbatasan akses dan informasi. Di Unila penempatan sekretariat UKM tersebar di beberapa tempat dan gedung. Ada di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM), gedung Students Computer Service Center (SCSC), Padepokan Judo dan beberapa UKM yang sekretnya tersendiri seperti UKM Birohmah di Masjid Al-Wasi’I dan UKM Catur, UKM Bridge, UKM Anggar. Perihal tiga UKM yang disebut belakangan, panitia forkom kebingungan mencari sekretariatnya. Saya pernah berkhayal, jika setiap UKM menyumbangkan satu tangkai perlombaan, sekedar sebut nama, macam UKM Catur, UKM Bridge, UKM Anggar, semuanya bertangung jawab mengadakan kegiatan sesuai bidangnya. Saya kira tidak akan beres dalam satu bulan? Forkom sepakat itu, karna melihat sedikitnya waktu dan kepanitiaan, maka lomba dalam menyambut hari kemerdekaan ini, hanya berasal dari peserta pengajian yang hadir. Namun lombanya bisa di ikuti oleh semua LK Universitas. Lomba pertama adalah main Catur tanggal 15 Agustus jam 13 siang, Panitianya Rakanila dan Teknokra. Tercatat ada 9 UKM dan 2 LK ikut. Acaranya di gelar di Café KOPMA, yang sontak menjadi ramai. Pengunjung café ikut menonton. Ekspresi pusing pemain rupanya bisa menjadi tontonan siang itu. Saya sendiri mewakili Teknokra ikut dan berhasil lolos masuk final setelah mengalahkan UKM Bidang Seni di penyisihan dan Filateli si semifinal. Pertandingan Catur selesai jam 16.00, dilanjutkan dengan permainan futsal ide KSR. Satu Tim lima orang pemain memakai sarung. Pertandingan dibatasi dua kali 10 menit, tanpa istirahat. Karan memakai sarung, para pemain terlihat tidak leluasa menendang bola. Tapi yang memaksa menendang lebar, membuat suara ‘berekkk…’ suara kain robek. Lucu melihat tingkah orang dewasa yang seperti anak kecil. Sebelum di mulai para pemain berpose untuk di foto.Ada empat pertandingan sore itu, yang dimulai oleh BEM U yang berhasil mengoyak kehormatan gawang MENWA dengan tiga gol. Sedangkan RAKANILA, gantung sarung setelah permainan cantik FILATELI membuahkan empat gol. KSR sendiri terpaksa kalah satu kosong setelah pemainnya melakukan gol bunuh diri ketika berhadapan dengan TEKNOKRA. Gol bunuh diri juga terjadi pada MAPALA, ketika serangan ganasnya tak berhasil menembus pertahanan PRAMUKA. Acara tanding futsal rupanya banyak menarik perhatian penonton, dari penonton fanatik, karismatik, simpatik sampai penonton yang prustasi macam kawan RAKANILA yang menabuh Senar Drum entah mendukung siapa. Semua orang berkumpul menjadi komentator pinggir lapangan, menjadi analis humor, mengenal satu dengan yang lain antar anggota UKM dan LK. Malamnya di markas Menwa, lomba Karoke di gelar, penyayi dadakan bernyayi sekedarnya, tapi lain hal di UKM Bidang Seni, mereka di pilih juri sebagai juara karna wakilnya dasyat bernyayi. Hari kedua gebyar HUT RI, masih seperti hari pertama. Permainan catur, dilanjutkan dengan mencari finalis. Rakanila berhasil mesuk final setelah mengalahkan UKM MAPALA. Robiansayah dari Rakanila berhadapan dengan saya wakil Teknokra. Saya lebih beruntung dan jadi juara Catur. Sementara itu, KSR sibuk menyiapkan pertandingan lanjutan. Pada hari puncak perayaan kemerdekaan tanggal 17 agustus, lapangan rektorat luar biasa ramai, para pengurus UKM dan LK peserta lomba berkumpul. UKM Kopma, Filateli, Pramuka, Mapala, Teknokra, UKM BS, Menwa, Mapala, BEM U dan DPM U, berkumpul memberi dukungan untuk wakilnya yang mengikuti lomba. Acara di mulai siang hari, dengan lomba makan kerupuk, panitianya Kopma. Heboh sekali suasananya. Peserta makan kerupuk yang digantung dengan tangan di belakang. Acara itu lucu sekali. Setelah lomba makan kerupuk yang mengelikan. Giliran persembahan UKM Pramuka di gelar. Tak kalah heboh, Pramuka membuat acara bernama Paku Tim, pesertanya enam orang. Aturannya lima orang ditutup matanya, menarik simpul tali yang ujungnya di banduli paku, sedangkan satu orang mengarahkan agar mereka bisa secara bersamaan memasukan paku itu kedalam botol. Lucu sekali, si pemandu berteriak “kiri, kiri, kanan, kanan, kiri sedikit, kanan sedikit” pemandu yang tak sabar berteriak kesal. Permainan paku tim, adalah permainan yang butuh kekompakan dan pemandu yang sabar. Dan UKM BS, kembali menjuarai permainan ini. Lomba tarik tambang dari Mapala menjadi hiburan yang tak kalah seru. Tarik menarik antar UKM dan LK di perjuangkan disini. Hayo tarik mang, siapa yang paling kuat menarik jadi juara. Hari itu, saya mendengar banyak teriakan dan tawa, silaturahmi terbangun tanpa disadari. Sangking asiknya, persembahan UKM Filateli hampir terlewat. Filateli yang merencanakan untuk lomba balap karung putra-putri, karna keterbatasan waktu, terpaksa hanya melombakan balap karung untuk putri. Ella (Pramuka) yang juga koordinator umum kegiatan ini berhasil menjadi juara balap itu. Rangkaiyan lomba Forkom di akhiri oleh final futsal antara Teknokra dan BEM U. Teknokra berhasil menjadi juara. Dengan menyarangkan tiga gol dalam adu finalti. Sore itu juga pemberian hadiah di lakukan. Setelah akumulasi nilai, Teknokra yang mendapat tiga emas, terpilih sebagai juara umum, dan berhak menerima tropi bergilir.

2 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Kak yudi, nama gw kok ngak dimasukin seeh? gw kan ikut makan kerupuk. he..he

Seru ceritanya.. selamet yak jadi juara catur n juara umum. makan2xnya di tunggu. ngomong2x hadiahnya kemaren apa?

Wednesday, September 06, 2006  
Blogger Yudi Nopriansyah said...

Tenkiyuk commentnya,

Aku banyak ambil foto waktu acara 17an itu, dan ngak mungkin kumasukin semua di blog ini. Tapi jika kau kasih tahu aku siapa kau dan dari Ukm apa? mungkin bisa ku usahakan agar satu atau dua foto yang ada gambarmu masuk blog jelek ini.

Loba catur, kebetulan Teknokra dan Rakanila panitianya. Dari rakanila males beli hadiah barang, kita sepakat uang 20 ribu dari panitia hadiahnya. Sedang untuk futsal, KSR kasih hadiah topeng dari tanah liat, bagus warna merah dan hijau. Untuk makan kerupuk, kita dikasih kopma voucer makan mie ayam+teh botol n coklat silverqueen. Kita juga dapet tiga piala kecil dan satu piala agak besar untuk juara umum karena berhasil menumpulkan poin terbanyak.

Ongomong2x ini

Salam

Friday, September 08, 2006  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home